KLHK Harus Segera Revitalisasi DAS
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo memimpin Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri LHK Siti Nurbaya. Foto: Gerladi/rni
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera merevitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di lereng pegunungan terutama Pegunungan Cycloops yang diduga sebagai penyebab terjadinya banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua beberapa waktu yang lalu. Ia juga meminta KLHK untuk segera memberikan data secara objektif mengenai tingkat penanaman kembali (reboisasi) secara nasional.
Politisi dapil Sumatera Selatan I tersebut menyatakan, sudah saatnya Komisi IV DPR RI dan KLHK fokus membahas mengenai tindakan-tindakan preventif demi menyelesaikan permasalahan illegal logging yang menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang di Indonesia. Hal ini ia sampaikan saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri LHK Siti Nurbaya di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
“Banjir bandang ini bukan pertama kali dan masalah utama banjir bandang itu dimulai dari curah hujan yang tinggi. Tidak ada banjir bandang yang tiba-tiba turun kecuali waduk jebol itu lain. Nah tidak ada terjadi banjir bandang tanpa curah hujan yang tinggi. Tapi curah hujan yang tinggi tidak akan menghasilkan banjir bandang manakala tidak ditemukan tampungan-tampungan air yang secara alamiah terjadi di setiap hutan,” tutur Edhy.
Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan bahwa hutan di Indonesia ini sudah menjadi identitas dunia dan banyak terdapat di kelerengan yang ekstrim. Ia menambahkan kejadian banjir bandang biasanya di kelerengan sebut di seluruh daerah dari Sumatera sampai Papua, sehingga harus diciptakan alat deteksi dini di setiap lereng yang memiliki tampungan alami.
“Jadi Ibu Menteri KLHK mungkin dalam kesempatan ini jadi pemikiran kita bersama. Harus ada alat deteksi dini kita, khusus di daerah yang dapat muncul tampungan-tampungan alami secara alamiah. Kalau dia sudah lahir semenjak lahirnya bumi ini seperti danau, itu biasanya tak terlalu bermasalah. Tapi yang muncul kan karena biasanya tampungan-tampungan air ini muncul karena illegal logging,” imbuh Edhy. (er/sf)